CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROBLEM BASED LEARNING - PART 1

Link Download Perangkat Pembelajaran K13 pada video ini: https://drive.google.com/open?id=1PYjvk_7GEavYXZ0ZoJiXOWfKzlXcNJUN

CONTOH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MATEMATIKA (PBL) - PART 2

Link Download Perangkat Pembelajaran K13 pada video ini: https://drive.google.com/open?id=1rLfppeonKDgPr9F-5gHHMqbVkW1IQmhL

CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROJECT BASED LEARNING - PART 3

Link Download Perangkat Pembelajaran K13 pada video ini: https://drive.google.com/open?id=10JmVTGb4gfzJwEwI1j8hhAM4u9iFtBD3

Senin, 06 Juli 2020

CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 - PROJECT BASED LEARNING #3

Pada kurikulum 2013 terdapat tiga model pembelajaran yang menjadi andalan yang bisa mendukung aktivitas belajar mengajar. Ini didasari pada (Permendikbud No. 103 Tahun 2014) yang memiliki visi agar siswa bisa berkembang dan mempunyai karakter saintifik, rasa ingin tahu dan perilaku sosial.

Tiga model yang menjadi andalan pada kurikulum 2013 (K13) adalah, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning).
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Siswa secara konstruktif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.

Langkah-langkah pembuatan Project Based Learning :

Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big question/essential question)
Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving question yang dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil hendaknya sesuai dengan realita dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam.

Merencanakan proyek (design a plan for the project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapakan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek.

Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule)
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu yang baru, akan tetapi guru juga harus tetap mengingatkan apabila aktivitas peserta didik melenceng dari tujuan proyek. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara berkelompok di luar jam sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.

Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project)
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas  peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, guru berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Guru mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing-masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok.

Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Penilaian produk dilakukan saat masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan kelompok lain secara bergantian.

Evaluasi (evaluate the experience)
Pada akhir proses pembelajaran, guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.

Berikut video contoh penerapan dari model pembelajaran Project Based Learning


Perangkat Pembelajaran pada video di atas dapat Anda Download di sini

CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 - PROBLEM BASED LEARNING #2

Pada kurikulum 2013 terdapat tiga model pembelajaran yang menjadi andalan yang bisa mendukung aktivitas belajar mengajar. Ini didasari pada (Permendikbud No. 103 Tahun 2014) yang memiliki visi agar siswa bisa berkembang dan mempunyai karakter saintifik, rasa ingin tahu dan perilaku sosial.

Tiga model yang menjadi andalan pada kurikulum 2013 (K13) adalah, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning).
Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,1995).

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Kurikulum 2013 memiliki tahapan sebagai berikut:

1.Orientasi peserta didik terhadap masalah

Pada tahap ini, guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas yang akan dilakukan agar peserta didik tahu apa tujuan utama pembelajaran, apa permasalahan yang akan dibahas, bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini untuk memberi konsep dasar kepada peserta didik. Guru harus bisa memberikan motivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih.

2.Mengorganisasikan peserta didik

Pada tahap ini, guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang telah diorientasi, misalnya membantu peserta didik membentuk kelompok kecil, membantu peserta didik membaca masalah yang ditemukan pada tahap sebelumnya, kemudian mencoba untuk membuat hipotesis atas masalah yang ditemukan tersebut..

3.Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Pada tahap ini, guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, melaksanakan eksperimen, menciptakan dan membagikan ide mereka sendiri untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

4.Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Pada tahap ini guru membantu peerta didik dalam menganalisis data yang telah terkumpul pada tahap sebelumnya, sesuaikah data dengan masalah yang telah dirumuskan, kemudian dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Peserta didik memberi argumen terhadap jawaban pemecahan masalah. Karya bisa dibuat dalam bentuk laporan, video, atau model.

5.Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Pada tahap ini, guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Guru dan peserta didik menganalisis dan mengevaluasi terhadap pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok.

Setelah selesai pembelajaran, jangan lupa agar guru memberikan penguatan, Dengan demikian peserta didik memiliki konsep yang bulat tentang kompetensi dasar yang dipelajari.

Berikut video contoh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning


Perangkat Pembelajaran pada video di atas dapat Anda Download di sini

Minggu, 05 Juli 2020

Jasa Pembuatan Web Sekolah (CMS Sekolahku)

CMS Sekolahku merupakan Content Management System dan PPDB Online GRATIS yang dibuat untuk semua jenjang sekolah mulai dari tingkat SD/Sederajat, SMP/Sederajat, SMA/Sederajat, dan Perguruan Tinggi. Pengembangan CMS ini dimulai tahun 2012 yang awalnya merupakan project premium untuk salah satu sekolah di Kabupaten Kuningan, dan pada tahun 2013 mulai dibagikan secara gratis. Sedangkan cukup dengan biaya Rp 1.400.000,- Anda bisa mendapatkan versi premium dengan keuntungan seperti di bawah ini.
  • Include Domain sch.id & Hosting 1 Gb

  • KEUNTUNGAN
  •  Prioritas Update dan Dukungan Teknis
  •  1 Kali Bayar dan tidak ada biaya perpanjangan
  •  FITUR PREMIUM
  •  TERMASUK DOMAIN DAN HOSTING DENGAN SPACE 1 GB
  •  MODUL PRESENSI SISWA, GURU, DAN AGENDA MENGAJAR
  •  Laporan Presensi Siswa per Hari
  •  Laporan Presensi Siswa per Mata Pelajaran
  •  Siswa Dapat Melihat Presensi Sendiri
  •  Guru Dapat Mengisi Presensi dan Materi Pembahasan Ketika Masuk Kelas
  •  MODUL PENERIMAAN PESERTA DIDIK / MAHASISWA BARU
  •  Pengaturan Master Gedung Untuk Ruang Ujian
  •  Pengaturan Master Ruang Ujian
  •  Pengaturan Jalur Pendaftaran
  •  Pengaturan Kuota Pendaftaran
  •  Pengaturan Nilai Rapor Dinamis pada Form PPDB/PMB
  •  Pengaturan Mata Pelajaran Untuk Ujian Tes Tulis
  •  Pengaturan Jadwal Ujian Tes Tulis
  •  Pengaturan Ruang Peserta Ujian Tes Tulis
  •  Pengaturan Rombel yang Lebih Mudah dibandingkan Versi Gratis
  •  Form PPDB/PMB Dinamis
  •  Pencetakan Kartu Ujian Tes Tulis
  •  Pencetakan Daftar Hadir Ujian Tes Tulis
  •  Proses Seleksi Berdasarkan Nilai Rapor, Nilai UN, dan Hasil Ujian Tes Tulis
  •  Siswa dan Guru Dapat Memposting Tulisan dengan Verifikasi Administrator
  •  Modul Pendaftaran Alumni dengan Verifikasi Administrator
  •  Laporan Nilai Rapor Sekolah Calon Peserta Didik / Mahasiswa Baru
  •  Laporan Hasil Ujian Tes Tulis
  •  Hasil Seleksi Lebih Akurat Dengan Nilai Rapor, nilai UN, dan Tes Tulis
  •  Semua Fitur di Versi Gratis ada di Versi Premium
  • SYARAT DAN KETENTUAN :

    • Biaya perpanjangan pertahun hanya dibebankan untuk domain dan hosting saja sebesar Rp. 400.000 / Tahun
    • Pembelian tanpa domain dan hosting maka biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 1.100.000,-
    • Untuk melindungi hak cipta dan menghindari dari penyalahgunaan secara ilegal, pengguna wajib melampirkan surat pernyataan dari Kepala Sekolah yang menyatakan KESANGGUPAN untuk tidak menyebarluaskan dan siap menjaga hak cipta dari Aplikasi ini. Surat pernyataan dibuat dengan menggunakan Kop Surat Resmi serta di cap dan di tandatangan Kepala Sekolah.
    • Satu lisensi hanya dapat digunakan untuk satu domain.
    • Jika menggunakan CMS Versi Premium namun tidak didapatkan secara legal, maka kami anggap hutang dan hutang HARUS dibayar :) Mari belajar untuk menghargai hasil karya orang lain.

    ANDA BERMINAT ?

    • Silahkan Lampirkan surat pernyataan seperti template yang sudah disediakan.
    • Lakukan Transfer ke No. Rekening BCA 299 050 3608 a.n. ANTON SOFYAN (Kode Bank 014)
    • Lakukan konfirmasi melalui WhatsApp di nomor 0857 5988 8922 dengan melampirkan hasil scan surat pernyataan dan bukti transfer

Menyelesaikan Persamaan Trigonometri

Salah satu pembahasan pada materi trigonometri adalah menyelesaikan persamaan trigonometri. Biasanya, soal yang diberikan pada persamaan trigonometri adalah untuk menentukan himpunan penyelesaian yang terdiri atas sudut-sudut yang memenuhi persamaan trigonometri. 

Secara ringkas, persamaan trigonometri untuk menentukan besar semua sudut yang memenuhi dapat dilihat melalui tabel di bawah.
Persamaan Trigonometri


CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 - PROBLEM BASED LEARNING #1

Pada kurikulum 2013 terdapat tiga model pembelajaran yang menjadi andalan yang bisa mendukung aktivitas belajar mengajar. Ini didasari pada (Permendikbud No. 103 Tahun 2014) yang memiliki visi agar siswa bisa berkembang dan mempunyai karakter saintifik, rasa ingin tahu dan perilaku sosial.

Tiga model yang menjadi andalan pada kurikulum 2013 (K13) adalah, Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning).
Problem Based Learning (PBL) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch,1995).

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam Kurikulum 2013 memiliki tahapan sebagai berikut:

1.Orientasi peserta didik terhadap masalah

Pada tahap ini, guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas yang akan dilakukan agar peserta didik tahu apa tujuan utama pembelajaran, apa permasalahan yang akan dibahas, bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Hal ini untuk memberi konsep dasar kepada peserta didik. Guru harus bisa memberikan motivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih.

2.Mengorganisasikan peserta didik

Pada tahap ini, guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang telah diorientasi, misalnya membantu peserta didik membentuk kelompok kecil, membantu peserta didik membaca masalah yang ditemukan pada tahap sebelumnya, kemudian mencoba untuk membuat hipotesis atas masalah yang ditemukan tersebut..

3.Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Pada tahap ini, guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, melaksanakan eksperimen, menciptakan dan membagikan ide mereka sendiri untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

4.Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Pada tahap ini guru membantu peerta didik dalam menganalisis data yang telah terkumpul pada tahap sebelumnya, sesuaikah data dengan masalah yang telah dirumuskan, kemudian dikelompokkan berdasarkan kategorinya. Peserta didik memberi argumen terhadap jawaban pemecahan masalah. Karya bisa dibuat dalam bentuk laporan, video, atau model.

5.Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Pada tahap ini, guru meminta peserta didik untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya. Guru dan peserta didik menganalisis dan mengevaluasi terhadap pemecahan masalah yang dipresentasikan setiap kelompok.

Setelah selesai pembelajaran, jangan lupa agar guru memberikan penguatan, Dengan demikian peserta didik memiliki konsep yang bulat tentang kompetensi dasar yang dipelajari.

Berikut video contoh penerapan dari model pembelajaran Problem Based Learning


Perangkat Pembelajaran dalam video di atas dapat Anda Download di sini

Sabtu, 04 Juli 2020

Pengalaman Baru - SAGUSABLOG LANJUTAN

Setelah saya lulus workshop online Sagusablog tingkat Dasar yang diadakan mulai tanggal 14-20 Juni 2020, akhirnya saya melanjutkan perjuangan saya menimba ilmu di blog dengan mengikuti Sagusablog Lanjutan dan kegiatan tersebut hanya diperuntukkan bagi anggota IGI (Ikatan Guru Indonesia) yang telah lulus Sagusablog Dasar. Saya tergabung dalam kelas 43-L bersama mentor/coach Bu NURUL AINI, S.Pd. dan Bu MAYA ROCHMAYATI.

Guru Belajar Ngeblog
logo sagusablog

Kegiatan tersebut berisi materi sebagai berikut:

  1. Membuat blog guru dengan engine blogger
  2. Mengganti template blog guru dengan template dari pihak ketiga
  3. Mendesain header blog guru dengan Adobe Photoshop
  4. Mengelola dan menghias blog guru
  5. Membuat soal online di Google Drive
  6. Custom Domain dengan domain premium / domain gratis
  7. Monetize Blog
  8. SEO (Search Engine Optimization)

Semoga saya bisa lulus dari kegiatan Sagusablog Lanjutan tersebut, Amin Ya Robb...

CONTENT CREATOR Wajib Pasang TUBEBUDDY

TubeBuddy adalah ekstensi peramban (plugin browser) yang menambahkan menu/alat langsung di atas situs web YouTube.

Setelah menginstal TubeBuddy, cukup pergi ke YouTube.com dan Anda akan melihat fitur TubeBuddy tepat di dalam situs mereka yang ditunjuk oleh logo TubeBuddy.

Saat ini TubeBuddy secara resmi didukung di Chrome, Firefox, dan Opera.

Silahkan langsung saja klik link di bawah ini untuk mulai mendaftar dan menggunakan TubeBuddy.

CONTOH MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA KURIKULUM 2013 - PROJECT BASED LEARNING #3

Pada kurikulum 2013 terdapat tiga model pembelajaran yang menjadi andalan yang bisa mendukung aktivitas belajar mengajar. Ini didasari pada ...